kerusuhan sampit panglima burung

2024-04-29


Cerita mengenai Panglima Burung memiliki banyak versi, terutama ketika namanya mencuat saat kerusuhan Sambas dan Sampit. Ada yang menyebutkan bahwa Panglima Burung berwujud gaib dan bisa berbentuk laki-laki atau perempuan tergantung pada situasinya.

Kerusuhan Sampit merupakan sebuah peristiwa mengerikan yang terjadi pada Februari 2001 silam. Kerusuhan tersebut melibatkan suku Banjar, suku Dayak, dan warga Madura. Baca Juga: Tingkahnya Kerap Undang Gelak Tawa, Jan Ethes Lagi-lagi Sukses Bikin Netizen Gemas, Aksinya Menari Pakai Baju Adat Dayak di Atas Panggung Pentas Jadi Sorotan.

Sosoknya Masih Misteri. Meskipun telah lama dihormati dan dipuja oleh Suku Dayak, sosok Panglima Burung masih menjadi misteri. Ia dipercaya telah mendiami pedalaman hutan Kalimantan sejak beratus tahun lalu. Terkadang, ia digambarkan sebagai sosok yang kuat meski terlihat tua.

Cerita mandau terbang saat kerusuhan Sampit, juga dipercayai warga Dayak adalah bantuan dari Panglima Burung untuk membantu Suku Dayak dalam memenangkan peperangan. Mandau terbang tersebut dapat dengan tepat mencari dan menebas kepala musuh-musuh Suku Dayak walaupun di tempat yang tersembunyi sekalipun.

12. Perbesar. Ilustrasi. Liputan6.com, Jakarta - Malam di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, baru saja beranjak. Minggu dini hari, 18 Februari 2001, tepat pukul 01.00 WIB, sekelompok warga Dayak menyerang rumah seorang warga Madura bernama Matayo di Jalan Padat Karya.

Ada banyak sekali versi cerita mengenai sosok panglima tertinggi masyarakat Dayak, Panglima Burung, terutama setelah namanya mencuat saat kerusuhan Sambas dan Sampit. Ada yang menyebutkan ia telah hidup selama beratus-ratus tahun dan tinggal di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Panglima Burung atau Pangkalima adalah seorang tokoh mitos yang legendaris yang dipercayai sebagai tokoh pelindung dan pemersatu Suku Dayak, Kalimantan. Tempat. Dipercayai Panglima Burung tinggal di daerah gaib pedalaman Kalimantan dan mengawasi seluruh kehidupan Suku Dayak di Kalimantan.

Panglima Burung Suku Dayak. (Foto: Istimewa) Tanda pagar (tagar) Sampit sempat menjadi trending di Twitter sepanjang Sabtu, 25 April 2020. Entah dari mana pemicunya, namun tiba-tiba warganet bersama-sama mengenang Perang Sampit berdarah yang terjadi di Kalimantan Tengah Februari 2001 silam itu.

Panglima Burung sendiri adalah tokoh mitos nan legendaris yang dipercayai sebagai tokoh pelindung dan pemersatu Suku Dayak, Kalimantan dan mengawasi seluruh kehidupan masyarakat Dayak. Panglima Burung akan turun sewaktu-waktu dalam bentuk seutuhnya atau merasuki seseorang untuk menolong apabila Suku Dayak sedang dalam posisi terancam, teraniaya ...

The Sampit conflict, Sampit war or Sampit riots [6] was an outbreak of inter-ethnic violence in Indonesia, beginning in February 2001 and lasting through the year. The conflict started in the town of Sampit, Central Kalimantan, and spread throughout the province, including the capital Palangka Raya. The conflict took place between the ...

Peta Situs